Seperti postingan sebelumnya tentang Khilafah,kali ini aku ingin mengenalkan kepada kalian bagaimana Khilafah itu mengatur ummatnya, coba nanti kalian badingkan dengan sistem Pemerintahan ala Kapitalis yang sekarang diterapkan di Indonesia.
Dari Nu'man bin Basyir yang berkata bahwa Rasullulah Berabda:
"Perumpamaan orang2 beriman dalam hal bagaimana mereka saling mencintai, saling mengasihi dan saling menyayangi adalah seperti 1 tubuh, Apabila ada sebagian dari tubuhnya yang sedang sakit maka bagian tubuh lain turut merasakanya, sehingga membuatnya tidak bisa tidur dan demam" (HR. Muslim)
Sesungguhnya masyarakat Islami adalah potret masyarakat yang harmonis, meski individu-individunya berasal beragam jenis dan etnis. Keharmonisan ini buah dari Hukum-hukum Syara' yang mengontrol dan mengatur setiap hubungan diantara masyarakat dengan aturan yang mampu menghilangkan kedzaliman dan permusuhan serta mewujudkan keadilan.
Penjelasan dalam hal ini adalah konsep yang dulu pernah dipahami oleh Abu Bakar, karenanya ketika beliau de serahi untuk memimpin Khilafah, maka beliau berkata:
"Saya diserahi untuk memimpin kalian, padahal saya bukanlah orang yang terbaik dianytara kalian.Untuk itu, jika saya melakukan kebaikan, maka bantulah (dukung) saya. Sebaliknya, jika saya melakukan keburukan, maka luruskanlah (kritik) saya. Orang yang lemah di mataku adalah orang yang kuat sampai ia memperoleh hak-haknya. Sebaliknya orang yang kuat di mataku adalah orang yang lemah sampai ia memberikan hak-haknya".Dengan demikian secara mutlak, tidak ada satupun orang yang kebal terhadap Hukum Syara' di dalam Daulah Khilafah.
Setiap ras, bangsa dan warna kulit semuanya benar-benar melebur dalam wadah Khilafah Islam. Sehingga masyarakat yang individu-individunya berasal dari beragam jenis dan etnis ini menyatu dan memiliki perasaan yang sama dalam hal menentukan kapan mereka harus rela, marah, bahagia dan sedih. Sebab, dalam melakukan aktivitas masing-masing, mereka didorong oleh keinginan untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT.
Khalifah, ketika ia menjalankan tugasnya mengurusi urusan-urusan rakyat, maka semua itu dijalankan dalam rangka untuk meraih ridha dari Allah SWT. Begitu juga dengan para tenaga pendidik di dalam negara khilafah, mulai dari TK, SD, SLTP, SMA hingga PT, mereka itu dalam menjalankan tugasnya didorong oleh keinginan untuk meraih ridha Allah SWT. Sehingga keunikan yang ada dalam masyarakat inilah yang mencegah timbulnya permusuhan dan pelanggaran terhadap ketentuan2 hukum. Sebab, yang mendorong mereka melakukan semua itu adalah untuk mencari ridha Allah bukan karena takut pada kedzaliman penguasa, sanksi yang keras atau ancaman pengusiran.
Adanya khilafah berarti adanya orang yang akan mewujudkan keadilan dengan menerapkan semua perintah Allah dan larangan-Nya. Sebaliknya, tidak adanya Khilafah berarti tidak adanya hukum2 Allah yang akan mencegah terjadinya permusuhan dan pertentangan, yang melindungi kehormatan kaum muslimin dari setiap bentuk penghinaan dan pelecehan. Dengan kata lain, bahwa kehormatan kaum muslimin akan terpelihara dan terjaga jika mereka hidup di bawah kekuasaan Khalifah dan masyarakat yang Islami, Sementara Khalifah dan masyarakat Islami akan ada dan terwujud dalam sistem bernegara warisan Rasulullah yaitu DAULAH KHILAFAH
Coba sekarang kalian bandingan dengan sistem kufur ala pemerintahan kapitalisme dengan pemerintahan ala Rasul??
Mana yang lebih bisa membuat hidup kita lebih terjamin??
Jelas, KHILAFAH lah satu-satunya solusi untuk mengubah kehidupan yang gersang seperti saat ini.
So...saudaraku seiman..
"BERGERAKLAH DENGAN MENYEBUT NAMA ALLAH"
ALLAUHU AKBAR...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar