Rabu, 22 Juli 2009

Mujahidah generasi sekarang!!!!

UMMU UMAR AL MAKIYAH

Ukhti...membaca perjuangan mujahidah di masa lalu, kadang memunculkan pertanyaan, "masih adakah seseorang seperti mereka saat ini??"
Jawabanya, masih ada dan baaaaanyaaaaak sekali....... Terutama di berbagai belahan bumi jihad, dan itu semua merupakan Sunatullah yang akan terus berkelanjutan, Diantaranya.. kisah berikut ini...

Seorang perempuan tua telah berjanji kepada Allah SWT akan membantu jihad di Afghanistan dengan seluruh yang ia miliki, termasuk mengirimkan putra tercintanya ke medan jihad.
Selama tinggal di Mekkah Ummu Umar telah beraksi, ia istiqomah menyemangati para mukminah Mekah untuk berjihad, seraya membantunya.

Atas izin Allah,ia berhasil mengirimkan makanan yang diolahnya sendiri di rumah untuk dibawa ke Afghanistan.

Subhanallah...Allahu akbar...

Tekadnya menyambangi bumi jihad semakin tak terbendung, ghirahnya terus membuncah di dada. Ia bertekad untuk menemui Mujahidah Afghan untuk membantunya . Setibanya di sana dia memaksa masuk kancah peperangan , walaupun para mujahidin melarangnya karena itu termasuk wilayah berbahaya.
Tekad dan azzamnya sudah bulat , tak ada lagi yang mampu mencegahnya. Ummu Umar bertekad untuk membunuh sendiri musuhnya dengan senjatanya.Akhirnya desakan perempuan itupun dikabulkan para mujahidin. Ummu Umar ingin segera bertemu Rabbnya. Ia mengendarai mobil bersama sang putra tercinta dan memasuki wilayah pertempuran. Ia ingin menunaikan sumpah dan menyaksikanya sendiri.
Hasratnya dikabulkan Allah. Dia berdiri di balik roket dan musuh hancur oleh ledakan bom. Ia tidak kembali hingga musuh membalas seranganya. Beberapa butir bom telah menghancurkan dadanya dan melenyapkan hatinya.

ALLAHU AKBAR...ALLAHU AKBAR...!!!

Ummu Umar telah menunaikan janjinya...

Semoga Allah mencatatnya sebagai Syuhada, Insya Allah...

Muslimah Syuhada Pertama...

Sumayyah binti Kayyath...

Muslimah Syuhada Pertama....

Ukhtifillah...membaca sejarah para Mujahidah Insya Allah akan banyak manfaatnya...
Jangan ngeri ya membacanya, jual beli dengan Allah tidak akan pernah merugi karena balasanya adalah Jannah, Jannah ukhti...

Yuk...kita ikuti kisahnya...

Sumayyah adalah orang ketujuh yang memeluk Islam, ia istri Yasir dan ibu Amar, Jika keluarga Yasir disebut , umat Islam akan langsung teringat pada keluarga kecil yang Istiqomah memegang teguh iman Islam walaupun harus mengalami penyiksaan yang keji.

Menjemput Syahid
Perjuangan Rasulullah SAW mendakwahkan Islam di kota Mekkah agar manusia menyembah Allah SWT semata dan mengingkari thogut, mendapat perlawanan yang luar biasa dari kaum Quraisy. Siapapun yang menyambut Islam pada saat itu, berarti menantang maut!
Siang itu di Kota Mekkah, kala sang mentari tepat di atas kepala, saat cahayanya sempurna membakar kulit dan padang pasir yang luas membentang, keluarga Yasir mengalami penyiksaan yang sangat memilukan, Amar bin Yasir, ayahnya dan ibunya yang sudah tua (Sumayyah) diikat kaki dan tanganya dan dihempaskan ke atas batu dan krikil panas dan selanjutnya dicambuk terus menerus dengan semena-mena.
Abu Jahal sang Eksekutor, tanpa belas kasihan sedikitpun terus melampiaskan nafsunya. Ia berharap dengan begitu akan memurtadkan keluarga Yasir. Subhanallah...keimanan telah mentajasad, sudah menghujam ke dalam hati, jangankan merintih, meyerah atau kembali kafir. Sumayyah malah menentang Abu Jahal, di tengah deraan cambuknya. Apapun siksaan yang ditimpakan dia akan memilih keimanan.
Akhirnya Abu Jahal kalah, dan tidak dapat menahan amarahnya, ia menghujamkan tombaknya hingga mengenai paha sang perempuan tua itu. Sampai menembus kehormatanya.

Sumayyah binti Khayyath telah Syahid mempertahankan Aqidahnya...

Subhanallah...ia lah syuhada pertama dalam meninggikan kalimatullah...
Sungguh indah sabda Rasul dan itu sangat menghibur hati keluarga Yasir..." Shobron alu Yaasir maw 'idukumul jannah.." ( Bersabarlah wahai keluarga Yasir, tempat yang dijanjikan padamu adalah Jannah..)


Demikianlah akhir cerita Sumayyah binti Khayyath, Muslimah Syuhada pertama, dengan iman yang kokoh dan azam yang mantap. Dia menetapkan pilihan mulia, syahid di jalanNya, agar segera bertemu dengan Rabbnya...

Ukhtifillah...mari jaga keutuhan aqidah kita, terutama di masa penuh kesamaran / subhat ini. Tantangan dan cobaan saat ini berbeda. Tidak utuhnya aqidah dapat menghancurkan amal ibadah.

Semoga kita termasuk hambaNya yang beruntung. Amin